PEMUDA DAN SOSIALISASI (BAB IV ISD)

                                                      BAB 4. PEMUDA DAN SOSIALISASI
                  Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangatlah problematis. Maasa ini merupakan masa yang rawan karena pada saat inilah seorang remaja sedang dalam masa peralihan. Dalam keadaan demikian seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran di dalam lingkungannya sendiri.
                  Orang tua juga harus menjaga putra putrinya masing-masing agar tidak sampai melakukan hal-hal yang berbau kriminalitas.Karena dalam masa transisi seperti ini, memungkinkan mereka mereka berada pada keadaan anomi(keadaan tanpa norma atau hukum). Pengertian Anomi menurut Enoch Markum, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. misalnya norma A yang ditanamkan dalam keluarga, sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan di luar lingkungan keluarga.
                  Masyarakat yang juga diharapkan mampu memberi jawaban. Juga berada dalam keadaan transisi.  Sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja.

ORIENTASI MENDUA
                  Orientasi Mendua menurut Dr. Male adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orangtua. Masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya). Baik itu di luar sekolah ataupum di dalam lingkungan sekolah.
Dengan demikian, mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa apapun bentuknya. Untuk mengatasi hal ini Dr. Male mengemukakan beberapa alternatif. Jalan keluar yang diambil harus memperhitungkan peranan peer group. Program pendidikan yang melawan arus nilai peer, besar kemungkinannya tidak berhasil.
Dan juga harus mengaktifkan kembali fungsi keluarga, dan kembali pada pendidikan agama. Karena hanya agama yang bisa memberikan pegangan yang mantap.
 PERAN MEDIA MASSA
 Dewasa ini semakin banyak saja tersedia informasi dari berbagai sumber. Dengan demikian, kesan semakin permisifnya masyarakat juga tercermin pada isi media yang beredar. ciri-ciri ini menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka.
Sebagai jalan keluar dari ini semua, ahli komunikasi melihat perlunya membekali renmaja dengan keterampilan berinformasi. Yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi. Atau pemberi rekomendasi terhadap pesan-pesan yang diterima kini tidak berfungsi sebagai sedia kala.
PERLU DIKEMBANGKAN
                  Berbicara mengenai kecenderungan-kecenderungan relasi orang tua dan remaja (KROR) menyatakan KROR positif merupakan faktor pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif. Sedang yang negatif merupakan faktor yang tidak mendukung karena bersifat destruktif dan konfrontatif. Mengembangkan KROR positif menurut Arif Gosita bukan hal yang mudah karena harus menghadapi KROR yang negatif yang terus berkembang di kalangan remaja.
                  Sementara itu Suwarniayati Sartono berpendapat bahwa, remaja sebagai individu dan masa pancaroba mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap norma, etika dan agama seperti halnya orang dewasa. Dari penelitian yang dilakukan diketahui, pada umumnya responden merasa tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap masalah kenakalan remaja. Mereka menganggap tanggung jawab mengenai masalah kenakalan remaja sepenuhnya berada di pihak yang berwajib.

 PEMUDA DAN IDENTITAS
                  Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti bahwa pemuda diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa ini, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
                  Disamping menghadapi berbagai berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas,arah,dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda didalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional.
a.      Pembinaan dan pengembangan Generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Maksud dari itu semua yaitu agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah.
Motivasi dasar pembinaan dan pengembangan Generasi Muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional. Seperti telah terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreativitas pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka panjang dapat kehilangan kesinambungannya.
b.      Masalah dan Potensi Generasi Muda
1)      Permasalahan Generasi Muda
berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
a)      Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
b)      Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c)      Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun informal.
d)      lapangan pekerjaan bagi semua orang terutama kaum pemuda
e)      Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.

2)      Potensi-potensi generasi muda
a)      Idealisme dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b)      Dinamika dan kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan.
c)      Keberanian mengambil resiko
Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko,kesiapan pengetahuan,perhitungan dan keterampilan dari generasi muda akan memberikan kualitas yang baik kepada keberanian mengambil resiko.

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Bagi anak-anak kecil situasi sekelilingnya adalah keluarga sendiri. Gambaran diri mereka merupakan pantulan perhatian yang diberikan keluarga pada mereka.
Tujuan pokok dari sosialisasi itu sendiri adalah:
1.      Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat
2.      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.      Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan  mawas diri yang tepat.
4.      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada.
\

PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
A.    Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Pada kenyataan sekarang ini negara berkembang masih banyak mendapatkan kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melalui pendidikan. Sehubungan dengan itu negara-negara sedang berkembang merasakan selalu kekurangan tenaga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan pekerjaan tertentu yang meminta tenaga kerja dalam keterampilan khusus. Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal.
Kaum muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
B.     PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI
Disinilah terletak arti penting dari pedidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara self propelling dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu dalam pendidikan penduduknya.



This entry was posted in

Leave a Reply

    Catatan :

    Blogger news